Sabtu, 30 Januari 2021

Selamat Hari lahir NU ke 95

 



Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Nurul Iman Hidayatullah Karanganyar mengucapkan selamat har

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

🔴 INFORMASI PPTQ NURUL IMAN HIDAYATULLAH KARANGANYAR.


🏫 UNIT PENDIDIKAN:

📌 MTs Tahfizh Putri @mts_tahfizh_nuruliman

📌 MA Tahfizh Putri Jurusan IPA @matiq_nuruliman

📌 Ma'had Aly Tahfizh Putri @mahadalynuim


🗺️ ALAMAT : 

📍 Jl. Ring road km.5 Rejosari, RT.07/RW.14, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa tengah, Indonesia


🌐 MEDIA SOSIAL:

📌 Facebook : Pptq Nurul Iman

📌 Fanpage : 

✒️ MTs Tahfizh Nurul Iman

✒️ MA Tahfizh Nurul Iman

✒️ Ma'had Aly Tahfizh Nurul Iman

📌 Instragram: matiq_nuruliman

📌 YouTube : Nurul Iman Karanganyar (NUIM TV)

📌 Twitter : PPTQNurulIman

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


#nuruliman #dakwah #sekolahtahfidz #pondoktahfidz #hidayatullah #MATahfidzNurulIman #ahlulquran #infopondok #infomahad #nuimtv #ngaji #alquran #mahadalynuruliman #mtstahfizhnuruliman #hafizhah #salaf #manhajsalaf #hijab #akhwat #akhwatbercadar #akhwathijrah

Sabtu, 23 Januari 2021

Pesan Untuk Penuntut Ilmu

 




Imam Syafi'i rahimahullah berkata :

“Tidak mungkin menuntut ilmu orang yang mudah bosan dan merasa puas jiwanya lantas ia berhasil meraih keberuntungan. 

Akan tetapi seseorang yang menuntut ilmu dengan kerendahan jiwa, kesempitan hidup, dan berkhidmat untuk ilmu maka dialah yang akan beruntung.”

- (Tadribur Rawi 2/584)

Kamis, 21 Januari 2021

ANAK-ANAK YANG MATI RASA

 ANAK-ANAK YANG MATI RASA

M.Fauzil Adhim



Kelak akan tiba masanya, seperti yang dikabarkan oleh Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam, orangtua berpayah-payah mendidik anak, tetapi anaknya memperlakukan emaknya seperti tuan memperlakukan budaknya. Dan aku takut peristiwa itu akan terjadi di masa ini, masa ketika anak-anak tak mengenal pekerjaan rumah-tangga, dan pesantren maupun sekolah-sekolah berasrama lainnya tak lagi menjadi tempat bagi anak untuk belajar tentang kehidupan. 


Anak-anak itu belajar, tetapi hanya mengisi otaknya dari pengetahuan yang dapat diperoleh dari text book dan google. Sementara tangannya bersih tak pernah mencuci maupun melakukan pekerjaan-pekerjaan fisik lainnya, sehingga empati itu mati sebelum berkembang. Tak tergerak hatinya bahkan di saat melihat emaknya kesulitan bernafas seumpama orang hampir mati disebabkan ketuaan atau sakitnya kambuh, tetapi anak tak bergeming membantunya. Apalagi berupaya melakukan yang lebih dari itu.


Aku termangu mengingat nasehat Rasulullah Muhammad shallaLlahu ‘alaihi wa sallam mengenai tanda-tanda hari kiamat, salah satunya dari hadis panjang yang kali ini kita nukil ringkasnya:

.

سَأُخْبِرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا: إِذَا وَلَدَتِ الْمَرْأَةُ رَبَّتَهَا

.

_Aku akan memberitahukan kepadamu tanda-tandanya; jika seorang (sahaya) wanita melahirkan tuannya.” (Muttafaqun ‘Alaih)_

.

.

Ibunya bukanlah seorang budak. Bukan. Ibunya orang merdeka. Tetapi anak-anak itu tak tersentuh hatinya untuk cepat tanggap membantu ibunya. Padahal membantu saat diminta adalah takaran minimal bakti kepada orangtua. Takaran di atas itu, tanpa diminta pun ia sudah tergerak membantu. Dan di atasnya lagi masih bertingkat-tingkat kebaikan maupun kepekaan seorang anak tentang kebaikan apa yang sepatutnya ia perbuat terhadap kedua orangtuanya.


Ada yang perlu kita renungi. Ada airmata yang perlu mengalir, menadahkan tangan mendo’akan anak-anak dan keturunan kita, menangisi dosa-dosa, berusaha memperbaiki diri dan tetap tidak meninggalkan nasehat bagi anak kita karena ini adalah haknya. Nasehat. Ia adalah kewajiban kita untuk memberikannya meskipun mereka tak memintanya. Kitalah yang harus tahu kapan saat tepat memberikan nasehat sebab semakin memerlukan nasehat, justru kerapkali semakin merasa tak memerlukan nasehat.


Hari ini, betapa banyak anak yang di sekolah berasrama tak diajari mengurusi kehidupan pribadinya karena makanan siap saji setiap waktu makan, hanya perlu berbaris untuk mengambilnya. Sedangkan pakaian pun tak perlu ia menyempatkan waktu mengatur jadwal agar bersih saat mau digunakan, karena sudah ada laundry, sementara tugas sekolah tetap tertunaikan. Tidak terbengkalai. Maka di saat mereka pulang, kita perlu melatih tangan dan juga hatinya agar tanggap. Bukan menyerahkan begitu saja kepada pembantu. Tampaknya ini hanya urusan pekerjaan rumah-tangga yang sepele, tetapi di dalamnya ada kecakapan mengelola diri, mengatur waktu dan lebih penting lagi adalah empati.


Apakah tidak boleh kita menggembirakan mereka dengan sajian istimewa saat mereka pulang dari pesantren? Boleh. Sangat boleh. Tetapi hendaklah kita tidak merampas kesempatan mereka untuk belajar mengenal pekerjaan rumah-tangga, menghidupkan empati dan mengasah kepekaannya membantu orangtua. Liburan adalah saat tepat belajar kehidupan. Bukan saat untuk libur menjadi orang baik sehingga seluruh kebaikan yang telah biasa mereka jalani di sekolah, sirna saat liburan tiba. Mereka seperti raja untuk sementara, sebelum kembali ke penjara suci.


Diam-diam saya teringat, konon di sebuah sekolah bernama Eton College, semacam Muallimin di Inggris tempat anaknya raja maupun anak orang sangat kaya bersekolah, para siswa diharuskan mencuci dan menyeterika bajunya sendiri. Bukan bayar laundry. Ini bukan karena orangtua mereka fakir miskin. Bukan. Tetapi karena dalam urusan sederhana itu ada kebaikan yang sangat besar bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang, termasuk dalam hal kepemimpinan. Mereka menjadi lebih peka tentang apa yang seharusnya dilakukan saat menjadi pemimpin perusahaan, termasuk dalam mengelola waktu.


Apa yang dilakukan di Eton College sebenarnya bukan barang baru, tetapi saya merasa perlu menghadirkan kisah ini selintas hanya untuk menggambarkan betapa anak-anak memerlukan latihan untuk mengasah kepekaannya, menghidupkan empatinya dan meringankan langkahnya membantu orangtua. Mereka sangat perlu memiliki semua itu karena dua alasan. Pertama, ketiganya (kepekaan, empati dan kemauan untuk meringankan langkah) sangat mereka perlukan dalam menjalani kehidupan bersama orang lain, baik ketika berumah-tangga maupun berdakwah dan mengurusi ummat. Artinya, minimal semua itu mereka perlukan untuk meraih kehidupan rumah-tangga yang baik, tidak terkecuali dalam mendidik anak. Kedua, ketiganya mereka perlukan untuk dapat berbuat kebajikan bagi kedua orangtua (birrul walidain) dengan sebaik-baiknya. Dan birrul walidain merupakan salah satu kunci kebaikan yang dengan itu anak dapat berharap meraih ridha dan surga-Nya Allah ‘Azza wa Jalla.


Jadi, urusan terpentingnya bukan karena kita kewalahan lalu perlu bantuan mereka. Bukan. Bukan pula karena kita repot sehingga memerlukan kesediaan mereka untuk meringankan tugas-tugas kita. Tetapi hal terpenting dari melibatkan anak membantu pekerjaan di rumah dan tanggap terhadap orangtua justru untuk keselamatan dan kebaikan anak kita di masa-masa yang akan datang. Kejamlah orangtua yang tak melatih anaknya untuk berbakti kepadanya hanya karena merasa orangtua tak perlu menuntut anak membantunya. Ingatlah, kita latih, dorong dan suruh mereka agar cepat tanggap dan ringan membantu bukanlah terutama untuk meringankan beban orangtua, tetapi justru agar anak-anak kita memperoleh kemuliaan dan kebaikan di sisi Allah ‘Azza wa Jalla dengan birrul walidain. Sekurang-kurangnya tidak menyebabkan mereka terjatuh pada perbuatan mendurhakai orangtua. Dan ini merupakan serendah-rendah ukuran.


Ada yang perlu kita khawatiri jika lalai menyiapkan mereka. Pertama, anak-anak merasa berbuat kebajikan kepada kedua orangtua, termasuk membantu pekerjaan di rumah, bukan sebagai tugasnya. Mereka tak membangkang, tetapi lalai terhadap apa yang sepatutnya mereka kerjakan. Ini merupakan akibat paling ringan. Kedua, anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang durhaka kepada orangtua. Dan karena kedurhakaan itu bersebab kelalaian orangtua dalam mendidik, maka di Yaumil Qiyamah mereka menjatuhkan orangtua di mahkamah Allah ‘Azza wa Jalla sehingga justru orang yang merasakan azab akhirat. Ketiga, sebagaimana disebut dalam hadis di atas, anak-anak berkembang menjadi pribadi yang memperbudak orangtua, bahkan setelah mereka mempunyai anak. Na’udzubiLlahi min dzaalik.


Ada yang perlu kita renungkan tentang bagaimana kita mendidik anak-anak kita. Saatnya kita kembali kepada tuntunan agama ini, bertaqwa kepada-Nya dalam urusan mendidik anak dan berusaha menggali tentang apa saja yang harus kita bekalkan kepada mereka.


.

.

#Fatherhood Community

#Home Based Education

#Ayah Pendidik Peradaban

Senin, 18 Januari 2021

Tanda orang berakal

 


Sufyan bin Uyainah mengatakan:
"Orang yang berakal bukanlah orang yang mengetahui kebaikan dan keburukan. Tiada lain orang yang berakal adalah seseorang yang apabila melihat kebaikan, ia pun mengikutinya. Dan apabila melihat keburukan, ia pun menjauhinya."
- Hilyatul Auliya karya Abu Nuaim (8/339) & Syuabul Iman karya Al Baihaqi (4664).

Minggu, 17 Januari 2021

Sabar dalam menuntut ilmu

 



Al-Ashma'i mengatakan : "Barang siapa tidak mau (bersabar) menanggung kehinaan menuntut ilmu meskipun hanya sesaat, maka dia akan tetap berada dalam hinanya kebodohan untuk selama-lamanya." 

- Thobaqotus Syafi'iyyah hal.149

Sabtu, 16 Januari 2021

Cara Menghidupkan Sunnah Rasulullah

 



Abul Hasan al-Jauzajani pernah ditanya, "Bagaimana caranya merealisasikan Sunnah?"

Beliau menyatakan,  "Hal itu akan terwujud dengan :
  • Menjauhi bid'ah
  • Mengikuti apa yang telah disepakati oleh ulama generasi awal umat ini
  • Menjauhi ahli kalam dan majlis-majlis mereka
- Al-'Itishom 1/92 karya asy-Syathibi


Jumat, 15 Januari 2021

Agar amal tidak terputus

 




Al-Hafidz ibnu Al-Jauzi rahimahullah 


"Barangsiapa ingin amalannya tidak terputus setelah kematian nya, maka hendaklah ia menyebarkan ilmu."

Sumber: Tadzkiroh fi wa'dz 55

Meninggalnya ulama' tanda dicabutnya ilmu



 Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا ، يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا ، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا ، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا


“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla tidak akan mencabut ilmu dari umat manusia dengan sekali cabut. Akan tetapi, Dia akan mencabut dengan mematikan para ulama (ahlinya). Sampai apabila Dia tidak menyisakan seorang alim, umat manusia akan menjadikan orang-orang yang bodoh sebagai pimpinanpimpinan mereka. Mereka ditanya (oleh umatnya) lantas menjawab tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” (Muttafaqun ‘alaih)




Referensi: https://konsultasisyariah.com/28533-kematian-ulama-itu-istimewa.html

Kamis, 14 Januari 2021

Tiga hal yang akan dibawa mati

 



Ilmu agama yang bermanfaat, anak sholeh yang selalu mendoakan ortunya dan sedekah jariyah adalah di antara amalan yang bermanfaat bagi mayit walaupun ia sudah di alam kubur. Simak sajian singkat berikut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)


Faedah dari hadits di atas:


Pertama: Jika manusia itu mati, amalannya terputus. Dari sini menunjukkan bahwa seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh sebelum ia meninggal dunia.


Kedua: Allah menjadikan hamba sebab sehingga setelah meninggal dunia sekali pun ia masih bisa mendapat pahala, inilah karunia Allah.


Ketiga: Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, di antaranya:


a. Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.



b. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.


c. Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.


Keempat: Di antara kebaikan lainnya yang bermanfaat untuk mayit muslim setelah ia meninggal dunia yang diberikan orang yang masih hidup adalah do’a kebaikan yang tulus kepada si mayit tersebut. Do’a tersebut mencakup do’a rahmat, ampunan, meraih surga, selamat dari siksa neraka dan berbagai do’a kebaikan lainnya.


Kelima: Sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “atau anak sholeh yang mendo’akannya”, tidaklah dipahami bahwa do’a yang manfaat hanya dari anak saja. Bahkan do’a kebaikan orang lain untuk si mayit tersebut tetap bermanfaat insya Allah. Oleh karena itu, kaum muslimin disyari’atkan melakukan shalat jenazah terhadap mayit lalu mendo’akan mayit tersebut walaupun mayit itu bukan ayahnya.


Keenam: Dalam hadits terdapat isyarat adanya keutamaan menikah, juga terdapat dorongan untuk menikah dan memperbanyak keturunan supaya mendapatkan keturunan sholeh (sehingga bermanfaat nantinya ketika kita telah meninggal dunia, pen).


Sangat baik sekali jika pembaca membaca artikel terkait, yaitu amalan bermanfaat bagi mayit di sini.


Semoga sajian singkat ini bermanfaat. Wallahu waliyyut taufiq.

Sumber: https://rumaysho.com/1663-terputusnya-amalan-kecuali-tiga-perkara.html

Rabu, 13 Januari 2021

Berita duka, Syaikh Ali Jaber meninggal dunia

 إِنَّا لِلَٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ 


Segenap keluarga besar Pondok pesantren Tahfizh Al Quran Nurul Iman Hidayatullah Karanganyar, turut mendoakan Syaikh Muhammad Ali Jaber dan keluarga.

Doa untuk syekh Ali Jabeer

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِوَعَذَابِ النَّارِ. 

Semoga diterima semua amal sholih beliau, diampuni semua dosa - dosanya, dilapangkan kuburnya, mendapat tempat yang terbaik di sisi Alloh. 

Semoga Allah karuniakan pahala syahid 😭😭😭


Untuk keluarganya :

أعظم الله اجر هم واحسن عزاءهم وغفر لميتهم

إنا لله ما اخذ وله ما أعطى وكل شيء باجل مسمي فلتصبروا ولتحتسبوا.

Semoga keluarganya ikhlash, sabar dan istiqomah.

آمين يا مجيب السآئلين.

Hafidzah 30 Juz mendapatkan hadiah kitab tafsir

Pada hari Senin, 11 Januari 2021 Mudir PPTQ Nurul Iman Hidayatullah Karanganyar Ustadz Fatchur Rahman memberikan hadiah kitab tafsir Shofwatut Tafasir karya Syaikh Muhammad Ali Ash Shobuni kepada dua santriwati yang telah menuntaskan hafalan Al-Qur'an nya 30 Juz pada bulan Desember 2020 lalu.

Pemberian hadiah ini sebagai bentuk apresiasi Mudir kepada santriwati yang bisa menyelesaikan hafalan Qur'an nya dan sebagai penyemangat bagi santriwati yang belum menyelesaikan hafalan nya. Agar ada fastabiqul Khoirot yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan dalam hal ini berlomba-lomba untuk menjadi Ahlul Qur'an.

"Semoga ananda berdua menjadi Ahlul Qur'an dan barokah untuk keluarga dan semua nya" Doa Mudir kepada dua santriwati yang mendapatkan hadiah tersebut sebagaimana yang beliau tuliskan dalam akun Instagram pribadi beliau @fatchurrahman5.



Berikut foto penyerahan hadiahnya, semoga menambah semangat santriwati lainnya agar bisa menyelesaikan hafalan nya 30 Juz. Anion







_________________________________________

🔴 INFORMASI PPTQ NURUL IMAN HIDAYATULLAH KARANGANYAR.


🏫 UNIT PENDIDIKAN:

📌 MTs Tahfizh Putri

📌 MA Tahfizh Putri Jurusan IPA

📌 Ma'had Aly Tahfizh Putri


🗺️ ALAMAT : 

📍 Jl. Ring road km.5 Rejosari, RT.07/RW.14, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa tengah, Indonesia


🌐 MEDIA SOSIAL:

📌 Facebook : Pptq Nurul Iman

📌 Fanspage : 

✒️ MTs Tahfizh Nurul Iman

✒️ MA Tahfizh Nurul Iman

✒️ Ma'had Aly Tahfizh Nurul Iman

📌 Instragram: matiq_nuruliman

📌 YouTube : Nurul Iman (NUIM TV)

Jumat, 08 Januari 2021

Info MTs, MA dan Ma'had Aly Putri Tahfizh Quran

 Masih dibuka Pendaftaran Santriwati baru GELOMBANG II




Bismillah..

MTs-MA & Ma'had Aly Tahfizh Nurul Iman Tahun Pelajaran 2021/2022.


1. Daftar Online :

A. MTs. Tahfizh Nurul Iman

http://bit.ly/DaftarMTsNUIM1


Informasi :

Ust. Nur Yaman, S.Pd.I

http://wa.me/6285291449103


B. MA Tahfizh Nurul Iman

http://gg.gg/MA_Nurul_Iman_2020


Informasi :

Ustdzh. Intan Salsabila

http://wa.me/6285232020817


C. Ma'had Aly Nurul Iman

http://bit.ly/DaftarMahad_NUIM

Informasi :

Ustadz. Alfin

http://wa.me/6285725099134


2. Daftar Offline

Datang langsung ke PPTQ Nurul Iman Hidayatullah

Maps : 

https://goo.gl/maps/4oKvcNzvmigNM6o6A


Informasi lain :

1. http://www-nuruliman.blogspot.com


2. PSB MTs-MA Al Kahfi Surakarta

Ustadz. Muhammad Aziz

http://wa.me/6285740785756


3. Ma'had Aly Menara Qur'an Hidayatullah

Call Center : 0857 2883 0881 (Ust. Imam)


Ikuti Media Sosial kami :

1. Facebook :

https://www.facebook.com/matahfizhnuruliman


2. Instagram :

https://instagram.com/matiq_nuruliman?igshid=12fn7pf5kh4t9


3. YouTube 

https://www.youtube.com/channel/UCoyBxqpqk0Hn1gEs0RMBreA